Di timur ku tertidur malam ini,
Menyaksikan kelam malam bertabur bintang terang,
bercengkrama dengan kesunyian yang mendendangkan irama ketenangan di kedua telingaku
Terbuai keindahan alam negeri di timur yang kaya dengan emas dunia
Lalu,
Sekejap bintang itu hilang,
Keindahan itu sirna,
dan malam itu, semua menjadi kelam, gelap, dan tak bercahaya
Terang itu pergi,
Sinar itu hilang,
Bintang itu lenyap,
dan tak akan kembali
Di saat aku disini
Di saat yang terlalu cepat
Di saat aku belum siap
Di saat aku masih membutuhkannya
Di saat aku masih menginginkan sinar itu
Untuk menghangatkan malamku,
mengisi malamku dengan sejuta sinarnya yang memancar indah
Hati ini hancur
Jiwa ini mati
Raga ini lunglai
Tubuh ini terbang bersama sang sinar
Namun berada pada dua dunia yang berbeda
Pergi tanpa sempat mengucapkan terima kasih
Pergi tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal
Pergi tanpa memberikan pelukan hangatnya padaku
Tanpa aku sempat mengucapkan betapa berartinya sinar itu bagiku
Tapi aku tahu, sinar itu tak akan pernah hilang dari dalam diriku
Aku tahu sinar itu akan selalu ada di sekelilingku,
kemanapun aku pergi,
Menghangatkanku,
Menerangiku,
Menjagaku,
Menuntunku,
Dan sinar itu akan tetap indah, selalu indah
Karena kau,
Sahabatku
*Siapapun kamu, seperti apapun kamu, bagaimanapun kamu, dan walaupun aku tidak pernah mengenalmu, aku yakin, dan sangat yakin, kamu adalah salah satu sahabat terbaik yang dimilikinya. Yang tenang dan bahagia di atas sana ya :))
No comments:
Post a Comment