Monday 20 October 2014

Kembali

Setahun yang lalu aku ada di sana, melihat indahnya bunga di pinggir yang membagikan keceriaan nya pada kupu-kupu yang terbang kian kemari. Selalu pedih. Selalu sedih. Aku tahu walau mulut tak berujar. Puluhan kilo kita lalui untuk mengunjungi. Embun pagi menyapa keheningan pagi dalam raga. Rasa itu tak pernah pudar.


Bukit dan lembah kita lalui bersama, untuk bertemu sang sahabat yang dengan setia menunggu diatas sana. Menari di antara kita yang selalu setia bersamanya. Aku tak pernah bertemu, tapi aku bisa mengenalnya. Aku belum melihatnya, tapi aku merasakan cinta yang diberikannya.

Sunday 3 August 2014

Sang Waktu

Ketika canda tak lagi tawa
Dan sedih bertambah pedih
Menyadari waktu hanya berlalu
Memberi sendu penuh pilu

Aku tahu. Aku mau
Engkau tahu. Engkau mau
Merubah asa jadi nyata
Menyapa bahagia

Thursday 24 July 2014

Cerita Rafting Pertama

Kalau dilihat selama satu tahun ini, mungkin Bulan Mei adalah rajanya tanggal merah. Unfortunately, letak dari tanggal merah ini agak menyebalkan karena berada di akhir bulan, which is kalau mau liburan, duitnya udah dipake di awal bulan. Selain itu, letaknya bolong-bolong, sehari libur, sehari masuk, sehari libur lagi. Dalam seminggu ngerasain 3 kali hari kejepit. Jadi, tetep aja liburnya ga terlalu berasa kecuali kalau kita ambil cuti. hehe.

Melihat adanya kesempatan libur yang cukup banyak, saya dan teman saya pun kemudian berencana untuk liburan bersama. Setelah meeting sana-sini *baca: obrolan panjang lebar dari yang ketemuan sampai dengan digital a.k.a group chat,* akhirnya tujuan kita adalah rafting di Citarik, Sukabumi. Pertimbangannya adalah keterbatasan waktu dan saya yang tidak diperbolehkan untuk menginap. *menghela nafas*

Alhasil, saya bersama dengan pasangan saya harus berangkat subuh-subuh supaya bisa sampai di Sukabumi kurang lebih pukul 9 pagi dan tidak terlalu siang untuk rafting. Beberapa teman kami sebelumnya sudah camping terlebih dulu di sana, jadi kami menyusul. And..this is our journey..

Berangkatlah pacar saya dari rumahnya di bilangan Cinere jam 3 pagi dengan mengendarai mobil dan sampai di rumah saya di bilangan Bintaro kira-kira pukul setengah 4 pagi. Perjalanan kali ini ceritanya adalah naik transportasi umum. Yeay! Saya super excited! Karena jarang-jarang pergi jauh untuk liburan dan naik transportasi umum selain pesawat, kereta, mobil, atau bis pariwisata. Dari Bintaro, kita berdua langsung menuju ke Terminal Bus Kampung Rambutan dan parkir mobil di sana. Parkirannya cukup luas dan cukup aman karena ada yang bertugas menjaga. Tarif nya pun tidak terlalu mahal, hanya Rp 10.000,00 sehari. Pada saat kita sampai di Kampung Rambutan, kurang lebih pukul 4 pagi, hiruk pikuk orang-orang sudah mulai terasa. Saya dan pasangan saya lalu naik Bus Karunia Bakti.

Udara pagi Jakarta yang dingin masih bisa saya rasakan dari jendela-jendela bus yang terbuka. Sempat menunggu sekitar 15 menit di dalam bus, baru akhirnya perjalanan ini dimulai. Saatnya saya untuk tidur. hihi.  Setelah kurang lebih perjalanan selama 1,5 jam, kami berdua turun di Cianjur, setelah itu naik angkot setan. Naiklah kita berdua di angkot setan itu. Surprisingly, baru masuk dan duduk, angkot itu langsung jalan dengan kencang. Pasangan saya melihat saya then he said, "This is why they called it with 'angkot setan' karena jalannya ugal-ugalan." Oke. Sesaat merasa miris juga melihat keadaan transportasi Indonesia yang kacau begini. Ga hanya orang, burung pun juga ikut naik angkot. hehe.
Anehnya, walaupun ugal-ugalan dan penuh sesak, saya tetap bisa tertidur pulas di dalam angkot setan ini. Pasangan saya pun sampai bingung. haha. Positifnya adalah di setiap hal buruk pasti ada hal baik. Berkat kelakuan sopir setan angkot yang ugal-ugalan, salip kanan salip kiri, dempet kanan dempet kiri, kami pun sampai lebih cepat dari yang diperkirakan.

Turun dari angkot setan yang ugal-ugalan, kami kemudian naik 'angkot normal' yang ga pake salip kanan salip kiri, ga berdesakkan. Terlihat di kiri jalan perkebunan kelapa sawit dan karet yang terbentang luas. Sesampainya kami di terminal kecil, kami melanjutkan perjalanan kami dengan ojeg. Hempasan udara sejuk menyentuh lembut kulit. Kurang lebih 15 menit naik ojek, akhirnya kami berdua sampai di Caldera, Citarik, bahkan sebelum jam 9 pagi! WOW!

Disambut oleh para sahabat yang sudah berada di sana malam sebelumnya, saya pun merasa tak sabar untuk memulai rafting.

Akhirnya, jam 10 pagi kami mulai siap-siap untuk rafting! Pakai pelampung, helm, dan juga dayung di dekat penginapan, kemudian kami harus naik mobil pick up selama 10-15 menit untuk menuju tempat rafting dan berjalan di jalan setapak. Seneng dan super excited! Penasaran rasanya karena ini pertama kalinya saya rafting.

Rasanya dekat dengan alam dan bisa liat keindahannya yang luar biasa. Alam yang begitu baik pada manusia. Awalnya saya tidak mau nyebur ke sungai citarik karena melihat airnya yang coklat, eh pas udah nyebur malah ga mau naik dan betah di dalem air. Hehe.

Debit air saat itu cukup baik sehingga kami bisa rafting dengan lancar, and it was absolutely fun! Walaupun adrenalin kurang terpacu *sok berani* haha. Bikin nagih dan pengen nyobain di tempat lain. Rafting juga bisa melatih ketangkasan karena ada beberapa instruksi yang harus kita ikuti dalam rafting ini supaya bisa tetap aman.

Di akhir rafting, kami masing-masing mendapat satu buah kelapa muda. Wah, segar! Rafting selama 2 jam masih terasa kurang lama. Setelah selesai minum kelapa muda, kami pun kembali ke penginapan, mandi, lalu makan siang.

Bagi saya, rafting pertama kali bagi saya yang terbiasa dengan kehidupan perkotaan ini merupakan hal yang luar biasa. This is what I’m looking for! Ketika bisa liburan menikmati alam, keluar dari bisingnya perkotaan yang udah penuh dengan hiburan semu yang disebut mall, di sini saya bisa bertemu orang desa dan ngobrol dengan orang yang ga saya kenal sebelumnya. I wish for another journey! 

Friday 27 June 2014

Harap Lenyap

Di tengah lelahnya diri ini, kuberangkat menuju suatu tempat. Bertemu, berbicara tentang suatu hal yang menyenangkan yang akan kujalani beberapa hari kedepan. Rentetan tawa ceria memekik di keheningan malam. Ah..lelahku hilang disapu untaian kebahagiaan.

Kupulang dan akupun tertidur. Berharap besoklah waktunya. Lalu...

Pagi menyongsong
Kusadar aku harus bersabar

Semuanya yang ada di angan, tak sabar aku menjalaninya.

Sampai pada suatu waktu, kalimat itu pun keluar.
Sejenak aku terdiam, berharap bahwa kalimat itu bukan untukku.

Thursday 20 March 2014

Dua Sejoli


Di tengah malam
Sunyi
Sendu
Dua sejoli bertaut

Mengungkap rasa
Hilangkan asa

Rasa yang tak pernah sama
Rasa yang terus berubah
Namun tak lekang

Ah, pilu
Ingin mengadu
Namun tak mampu

Dua sejoli bertaut
Mencinta
Namun tak sama

Monday 27 January 2014

Bonjour Lundi!

"We can't always choose what we feel, but we can choose what we think"

Wednesday 15 January 2014

A Year of Life



Tahun 2013.  Well, time flies too fast. Cliche? Yes it is.

Tapi apa yang terjadi di tahun ini tidak berjalan klise.  Diantara sekian banyak kejadian, cerita, memori, mungkin akan sulit mendeskripsikan seperti apa tahun 2013 saya. Tapi satu hal yang pasti, LUAR BIASA J

Ya, luar biasa. Di tengah segala keterbatasan saya, Tuhan masih memberikan saya berkat yang begitu melimpah, yang tiada hentinya. Dia mungkin memang tidak memberikan berkatnya secara langsung, namun melalui orang-orang yang berada di sekitar saya. Tuhan menjamah dan mengingatkan saya melalui orang-orang yang dekat dengan saya. Manusia kadang berada di atas, kadang berada di bawah. Terkadang merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita hambaNya. Rasanya masalah datang silih berganti tanpa henti.  Tapi sekali lagi, segala masalah, tantangan, dan cobaan yang diberikanNya, semua itu mungkin adalah caraNya untuk bisa lebih dekat dengan saya, dan semakin menguatkan. Percayalah, masalah dan cobaan lah yang membuatmu lebih kuat.

Hidup tak selamanya indah. Hidup tak selamanya bahagia. Hidup tak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tapi hidup adalah rasa syukur. Dan rasa syukur itulah yang akan membuat kita merasa hidup kita indah dan bahagia. Rasa syukur itulah yang akan membuat kita merasa hidup. And let me write a few part of my-countless-blessing on this wonderful year.

Januari: akhirnya sidang! Akhirnya SE! Akhirnya hutang sama orang tua hilang satu. Hehe. Akhirnya ga perlu lagi bilang ke mama “mah, uang kuliah semester ini belum ya. Transfer ke blablabla” this is a new beggining for me. Panik, deg deg-an, tegang. Semua rasa itu hilang dan berganti dengan rasa bahagia dan syukur.

Februari: Wisuda. 7 februari 2013 GR Wisuda, 9 Februari 2013 Wisuda. Dan tidak ada yang lebih membahagiakan lagi saat mama papa dan para sahabat datang menghadiri wisuda saya. Walau hujan deras, walau jauh, walau macet, walau penuh dan walau pusing tujuh keliling menghadapi balairung yang luar biasa penuh ditambah sinyal yang jelek. Betapa beruntungnya saya memiliki kalian semua, Mom, Dad, Cilla, Aek, Nadya, Retta, Collien, Ai, Adel, Rachel, Putri, Genti, Icun and accidentaly bertemu dengan anak balikpapan a.k.a Nandy. Last but not least, pertama kali bertemu Anggiyatma setelah entah kapan terakhir kali bertemu. Hehe. Dapat kado graduation pula nonton Heart Records for the first time, dan nonton sendiri, tapi tidak merasa sendirian. Being alone doesn’t mean that you are lonely, right? Hehe. Pertarungan mencari kerja #yang sesungguhnya# dimulai! Pertama kali datang ke Jobfair UI, sendirian, dan diakhiri dengan muntah dan masuk angin pas pulang. Di bulan ini juga kehilangan tante.

Maret: Sempat pada awal bulan rasanya sedih banget. Setelah gagal, setelah tahu sahabat yang kehilangan sahabatnya, plus lagi periode sensitifnya wanita setiap bulan, sudah pasti ketebak hasil akhirnya adalah: mewek. Lengkap. Haha. Di bulan ini juga mengunjungi kampus depok dan ikut Softskill Learning. Menyenangkan dan dapat ilmu. Out of expectation, tiba-tiba hujan-hujan ada yang nongol habis ngajar, bawa cimol. Mendung pun berubah menjadi derai tawa di dalam mobil penuh cerita, tukeran jajanan cimol dan mendoan, walau berakhir dengan tidak bisa pulang dan dimarahin mama. Tertawa selalu membawamu pada keindahan dalam hidup, tertawa bisa memulihkanmu, sejenak lepas dari penat yang dirasa.

April: 21 April itu buat orang-orang mungkin adalah hari Kartini. Begitu pula saya. tapi di balik tanggal 21 itu, awal yang indah dimulai. Pacaran? Bukan. Tunangan? Apalagi. Hanya bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan, lewat rasa yang Tuhan beri. I realize and feel the power of hugs. It will heals you. A lot. Pertama kali nonton drama musikal. Norak? I dont care. Haha.

Mei: Cilla ulang tahun. Satu tahun kebahagiaan baru bagi sahabat, berarti satu tahun tambahan kebahagiaan buat saya juga. Berkumpul bersama sahabat tersayang itu rasanya waktu berjalan cepat.  Pertama kali ke rumah baru nya Cilla di Cirendeu setelah interview di Kelapa Gading. Pulang malam gara-gara seru ngobrol. Dimarahin mama? Udah pasti. Joy juga ulang tahun. Mulai ngajar nari. Ketemu krucil-krucil dengan segala tingkah lakunya yang gemes itu selalu membuat bekerja terasa seperti bermain.

Juni: Akhirnya setelah kurang lebih latihan 3 bulan, jadi juga nonton Anggiyatma di panggung Monas yang super duper luar biasa tinggi, tajam dan besar! Lihat Batak Papua satu itu jadi orang Cina? Hanya ada di Panggung Ariah sepertinya. Hehe. Ketemu sahabat-sahabatnya, seru bisa nonton lesehan sama orang-orang Jakarta lainnya. Naik bis mau ke Monas dari FX sampai harus muter ke Grogol gara gara ga ada Busway dan jalan ditutup gara-gara JakCarnaval. Harum suasana ulang tahun Jakarta tahun ini tercium, setelah tahun-tahun sebelumnya saya selalu apatis.

Juli:  Tetap ngajar nari, tetap jadi Wedding Organizer, tetap mencari pekerjaan tetap karena buat orang tua, yang namanya bekerja itu harus ke kantor setiap hari. Ada apa di Juli? Hmmm sejujurnya sih agak lupa. Haha.

Agustus: Akhirnya bisa lihat keponakan secara langsung! Lucu? Iya! Cakep? Iya! Siapa dulu tantenya! Hahaha. Di bulan ini juga ikut persiapan nikahan klien di bulan September. Mba Maya dan Mba Ria ulang tahun. Eleora juga ulang tahun.  Selalu bahagia melihat orang di sekitar kita berulang tahun J

September: Cilla ke kuala lumpur. Berasa jauh? Iya. Kangen? Apalagi. But true bestfriends will stick together even oceans seperate us. Setelah selama kurang lebih 2 atau 3 tahun bekerja di Artea Event Organizer, akhirnya pertama kalinya kerja ke Bali! Yeay! Super excited, feel so bleesed walaupun pulang membawa luka karena tangan kebeler kaca kamar mandi yang bikin nyut-nyutan berhari-hari sampai harus di perban karena infeksi. Di balik suka selalu ada duka dan di balik duka selalu ada suka.

Oktober: Anggiyatma Parthian Mezzofanti Tobing ulang tahun. Pagi pagi buatin sarapan, naik ojeg, bis, angkot. Capek nya hilang waktu ngelihat yang ulang tahun keluar rumah dan dia merasa dibohongi. Haha. Maaf ya. Tapi klo ga kaya gitu nanti aku ketawan. Seharian di Graha, tiup lilin, makan malem bareng, ngobrol, nonton TV tapi diakhiri dengan ketiduran depan TV. Icun ulang tahun. Kakak Prisha ulang tahun. Nadya ulang tahun. 15 oktober Poypoy tunangan. Lagi banyak kerjaan. Tandanya, akan mau ada rejeki! Haha. Menyenangkan!

November: 27 november Icun tunangan, 30 november Riry dan Nome nikah. Disini saya mulai menyadari, ada satu tahap kehidupan lagi yang akan semakin dekat dengan lingkungan sekitar saya, dan saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa mencapai tahap kehidupan ini, walaupun dimulai dengan melihat para sahabat terlebih dahulu.  Dari 4 minggu di bulan November, 3 minggunya datang sebagai tamu dan 1 minggu nya ngurusin orang lain nikahan. Judulnya Wedding Marathon. Artinya, I have to be prepared. Beware, one day, your day is coming.

Desember: 8 desember Icun nikah, 11 desember Poypoy pemberkatan nikah, 21 desember Poypoy resepsi. Bisa melihat satu per satu sahabat menjalani kehidupan barunya, bertemu dengan kawan lama itu selalu menyenangkan dan bertemu orang baru selalu memberikan warna baru dan pelajaran baru di dalam hidup. Walaupun natal ini dihinggapi rasa sedih, it doesn’t matter. I thank God, karena dengan begitu saya bisa belajar untuk bisa lebih dewasa dan selalu bersyukur.

Bahkan berlembar-lembar halaman pun tidak akan pernah cukup bagi saya untuk menuliskan semua berkat yang Tuhan berikan. He gave me ups and downs because He cares me. I know and i believe, this year He will give me a tremendeous blessing. Because He will guide me in every step of my life and because He loves me, He will spread me with love, prosperity, and joyful.