ketika nyanyian burung menyambutmu
dan sinar matahari yang memberikan senyumannya padamu
sayup terdengar sapaan yang membangunkanmu dari tidur setelah lelah terjaga
sapaan yang sudah sangat lama tak kaurasakan
sapaan yang kau rindukan
kehangatan yang lama tak menaungimu
sesaat kau rasakan
cinta
hingga kemudian
kebisingan kota menghilangkan semua
semua
tak bersisa
burung enggan bernyanyi
matahari pun bermuram durja
sapaan itu hilang perlahan
berujung lelah
ketika cinta itu perlahan mulai memudar
dan menjadi seonggok benci
No comments:
Post a Comment