Tuesday, 6 April 2010

Menjadi Karyawan yang Kaya Raya dan Sukses

Dalam hidup ini, kita sebagai manusia pasti menginginkan kepuasan dalam diri serta kesuksesan. Dalam karir salah satunya. Karir yang cemerlang, hidup yang bahagia dan berkecukupan, posisi yang diperhitungkan dalam perusahaan, mungkin itu beberapa tolok ukur seseorang mengenai kesuksesan dalam pekerjaan. Namun terkadang kita merasa bahwa sekuat apapun usaha yang kita lakukan, hidup kita terasa monoton dan tidak berkembang menjadi lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Segala hal yang telah kita lakukan yang menurut kita merupakan jalan menuju kesuksesan nyatanya tidak berbuah apa-apa. Apa yang kemudian harus kita lakukan? Padahal kita hanyalah karyawan biasa.

Setiap manusia tentu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Setiap manusia diciptakan unik, dengan segala kelebihan juga kelemahannya. Bukan berarti karena hanya seorang karyawan lantas kita merupakan orang yang tidak dapat sukses. Tidak! Sungguh jelas tidak! Beberapa hari yang lalu saya melihat artikel yang ditulis oleh motivator handal yang sudah sangat sering kita dengar, yaitu Mario Teguh.

Beliau mengatakan bahwa kendaraan menuju keberhasilan adalah kerja keras. Mereka yang menolak untuk bekerja keras, karena telah menemukan konsep bekerja cerdas – masih akan tetap diharuskan bekerja keras dalam kecerdasannya. Lalu, kerja keras itu membutuhkan tenaga untuk bergerak maju, dan itu yang kita sebut kesungguhan.
Mohon diingat bahwa, pekerjaan kita tidak harus menjadi pekerjaan yang terbaik di dunia ini, tetapi itu tidak berarti bahwa kita tidak boleh menjadi yang terbaik dalam melakukan yang kita lakukan dalam kehidupan. Alam ini memiliki kejelian untuk untuk mengenali siapa-pun diantara kita yang terbaik upayanya dalam melayangkan kebaikan bagi orang lain, dan karenanya alam menganugerahkan bayaran-bayaran yang terbaik pula.

Jika kita perhatikan, keahlian orang berbeda-beda. Ada yang ahli dalam membangun sebuah kesatuan usaha yang disebut perusahaan, dan ada yang hanya ahli menjalankan perusahaan yang sudah ada. Itu yang menjelaskan mengapa seorang professional kondang yang cemerlang sebagai eksekutif, tidak mampu membuat perusahaan yang didirikannya sendiri, lepas landas. Namun, ada orang yang hebat sekali dalam mengantisipasi kecenderungan pasar, lalu mendirikan usaha yang sangat tepat untuk industrinya, tetapi putus semangat ditengah jalan, karena dia tidak mampu mengelolanya. Dengan demikian, seberapa penting-nya kita melihat diri sendiri, akan menentukan seberapa bertanggung jawabnya kita untuk berhasil.
Tetapkan dan bekerja lah untuk mencapai standar kualitas pelayanan yang tinggi.
Tingginya standar kualitas pelayanan kita, adalah petunjuk bagi tingginya kualitas keberhasilan yang ingin kita capai. Bangunlah hubungan baik kita dengan mereka yang kita layani – diatas kesungguhan untuk menyampaikan keuntungan bagi mereka, dan dengan semangat untuk memberikan lebih daripada yang kita janjikan.
Oleh sebab itu, bila kita bersedia untuk melayani impian hati kita dengan kecintaan untuk mendatangkan kebaikan bagi orang lain, kita tidak perlu lagi meramalkan keberhasilan kita. Dengannya keberhasilan adalah hak.

Seperti menurut Frank Lloyd Wright, “I know the price of success: dedication, hard work, and an unremitting devotion to the things you want to see happen”. Kesuksesan itu tidak hanya sekedar kita mencapai kepuasan diri kita, tapi ketika kita telah memiliki dedikasi yang tinggi, terus menerus bekerja keras serta pengabdian yang terus menerus untuk hal ingin kita lihat secara nyata, saat itulah kita dekat dengan kesuksesan. Ingatlah, bukan hasil yang lebih penting, tapi proses dibalik semuanya.

Inda, referensi diambil dari http://www.askmarioteguh.com/

No comments: