Siapa di dunia ini yang tidak ingin bahagia? I bet there's no-one. Tapi kenyataan terkadang tidak seindah dengan apa yang dibayangkan. Ingin a, dapat b. Ingin b, dapat a. But the only thing you can do is to be grateful for what you've got. No matter what it is. Ketika semuanya dijalani dengan penuh syukur, percayalah Tuhan akan memberi yang lebih baik. Tentu saja dengan catatan: berusaha. Sama saja bohong kita selalu meminta pada Tuhan, tapi ga ada satu usaha pun yang kita lakukan. Ketika kita sudah berusaha, Tuhan pasti akan memberikan apa yang kita butuhkan. Kita ga minta aja Tuhan memberi. Apalagi kalau kita minta?
Memang, apa yang Tuhan beri seringkali bukan apa yang kita mau, tapi apa yang kita butuhkan. Ketika kita sangat berharap untuk mendapatkannya, namun jika kemudian Tuhan berkata 'tidak' atau mungkin 'belum waktunya', kita pun tidak bisa melawanNya. Dan salah satu hal yang kemudian menjadi tersulit adalah: untuk merelakannya.
Ya. Rela, mungkin dapat dengan mudah diucapkan di mulut, namun sangat sulit dilakukan. Rela itu sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bersedia dengan ikhlas hati, dapat diterima dengan senang hati. Untuk awalnya memang mungkin kita sulit untuk mengikhlaskan sesuatu, yaitu merelakan sesuatu hal yang kita harapkan, nantikan dan kita inginkan. Sesuatu yang mungkin bagi kita merupakan tolok ukur kebahagiaan hidup ini. Tapi ketika kita kemudian memutuskan untuk merelakannya, percayalah, semua akan terasa lebih ringan. Beban yang awalnya di punggung terasa berat, menjadi lebih ringan dan hati pun menjadi semakin plong. Meskipun ada beberapa hal yang terkadang menimbulkan satu pertanyaan dalam otak ini, ''why?'' namun ketika Tuhan mendengarnya, mungkin Dia akan berkata, ''Dear my lovely daughter, why not? I’ll give you what you need, not what you want. Because I know you best and the best for you and I’ll give it to you. Just be patient''
Seseorang yang gw temui di gereja, yang kemudian membesarkan hati gw dan membuat gw berpikir, ok then. Maybe this is the time. Seseorang ibu ibu tua yang entah darimana datangnya, dan tiba tiba berbicara,''Mba, namanya siapa? Ada waktu? Jika ada, dan ga keberatan, bisa kita berdoa bersama? Apa yang mba mohon ke Tuhan, kalau boleh saya tau?'' Jedaaarr! Antara bingung, takut, dan ragu campur menjadi satu. Akhirnya gw pun bercerita. Lalu akhirnya kami berdoa bersama. Doa yang sangat membuat hati ini merasa tenang, dan menguatkan keputusan gw untuk kemudian merelakan hal tersebut. She appeared just like a ghost but then disappeared just like an angel. Well, at least an angel for me. I didn't know where she come from. Yang gw tau, sebelumnya dia seperti mengunjungi seseorang juga di dalam gereja. Setelah berdoa bersama, dia kemudian memberikan wejangan layaknya seorang nenek ke cucunya. ''Tenang saja, Inda, Tuhan pasti memberikan yang sungguh-sungguh baik untuk kamu. Yang terpenting adalah, kita harus percaya.''
Pertemuan singkat di selasa pagi itu seolah memberi kekuatan kepada gw, dan akhirnya membuat gw merasa lebih ringan dalam merelakan hal tersebut. Setelah sekian lama waktu penantian dan berharap, gw akhirnya menjadi lebih tersadar. Entah mungkin bukan sekarang waktunya ataupun mungkin bukan hal tersebut yang gw butuhkan saat ini. Dan ketika waktunya tiba, sesuatu yang kita butuhkan ini akan datang, and sometimes it comes at unpredictable time and at unbelievable moment. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada masanya. Hingga kemudian, di waktu yang tepat, Tuhan akan mempertemukan dan kemudian menjadikan semuanya sempurna, dan bahagia.. All you need to do then is: to believe. Miracles do exist.
No comments:
Post a Comment