Ketika hidup berada di antara dua pilihan
Ketika fana dan nyata selalu bertentangan
Dua elegi bertaut tak pernah menyatu
Menyerang peluh tak berkesudahan
Engkau, dia, mereka
Punya arti yang berbeda
Tidak dengan hati ini yang punya kesamaan
Kesamaan terhadap kecintaan akan keduanya
Hingga kemudian bulir permata jatuh ke pangkuan
Disambut tangan bertelungkup
Gemetar bergumam
Sesaat terbesit dalam benak
Kenapa aku?
Salahkah aku?
Tak bisakah keduanya?
Kenapa aku?
Sekali lagi aku bertanya mengapa aku?
Tak pernah ada pikiran ini
Hilang
Pergi
Mati
Tidak
Itu bukan aku
Karena aku
Harus kuat
No comments:
Post a Comment