Setahun yang lalu aku ada di sana, melihat indahnya bunga di pinggir yang
membagikan keceriaan nya pada kupu-kupu yang terbang kian kemari. Selalu pedih.
Selalu sedih. Aku tahu walau mulut tak berujar. Puluhan kilo kita lalui untuk
mengunjungi. Embun pagi menyapa keheningan pagi dalam raga. Rasa itu tak pernah
pudar.
Bukit dan lembah kita lalui bersama, untuk bertemu sang sahabat yang dengan
setia menunggu diatas sana. Menari di antara kita yang selalu setia bersamanya.
Aku tak pernah bertemu, tapi aku bisa mengenalnya. Aku belum melihatnya, tapi
aku merasakan cinta yang diberikannya.