Sunday, 3 April 2011

Harapan

seseorang bertanya kepada temannya
"Siapakah yang lebih sering menyakiti kita? orang yang kita benci atau orang yang kita cintai?"

Temannya kemudian menjawabnya
"Yang kita cintai"

Orang itu mengernyitkan keningnya dan bertanya
"Kenapa justru yang kita cintai yang justru sering menyakiti kita? Bukankah orang yang kita benci selalu melakukan hal yang menyakiti kita?"

Jawab temannya
"Karena kita memiliki harapan dari orang yang kita cintai, dan dia tidak tahu tentang harapan tersebut"

Menari

menari-nari kita trus menari meski hujan rintik turun
mengalun- alun bersama alunan angin malam berpelukan
denganmu berbagi senyuman,
denganmu

melayang-layang kita trus melayang meski langit tanpa bintang
mendayu-dayu suara daun yang berjatuhan bermesraan
denganmu mengisi lamunan,
denganmu

lihat kita bertaburan bunga-bunga
kupu-kupu saling menyapa mengejar kita
terbang bersama ke sana,
menari-nari asmara

berjalan-jalan memecah genangan jejak air rintik hujan
bergandeng tangan berdua nyanyikan lagu cinta nostalgia
denganmu menggapai khayalan,
denganmu

denganmu mengisi lamunan
denganmu menggapai khayalan
denganmu oh bahagia

lihat kita bertaburan bunga-bunga
kupu-kupu saling menyapa mengejar cinta
terbang bersama ke sana
menari di atas sana
melantunkan lagu cinta
menari-nari asmara


Friday, 1 April 2011

Berawal dari Secangkir Kopi Hitam

Di siang hari yang sendu, matahari seolah berlindung di balik tebalnya awan hitam. Ditemani alunan lagu yang membuat hati terasa tentram dan damai seolah membuatku lupa akan rumitnya statistika. Angka. Hitung. Rumus. Hipotesa. Aahh... Secangkir kopi hitam mungkin bisa meningkatkan semangat dalam diri.. Slurp.. satu "seruput"
Mengingatkan akan kenangan indah. kopi hitam.
Termenung sejenak dari jenuhnya angka dan rumus, kugeser benda hitam dan mungil berbentuk seperti tikus. ke kanan, kiri, click.
Kulihat sebuah nama yang tak asing..
Tatapan halusnya
Senyuman indahnya
Memberi insipirasi
Memberi semangat
Antara nyata dan tidak nyata
Kemudian kulihat sebuah tulisan
"Kekuatan dalam menghadapi kehidupan dibangkitkan dari semangat yang terus membara dalam dirinya"
Dalam diri aku bergumam. Hebat!
Tuhan memang memberikan segala sesuatu indah pada waktunya
Asal kita berusaha, berdoa, dan berpasrah kepada-Nya
Tuhan menguatkan aku lewat berbagai macam cara, dan inilah salah satunya

Kata demi kata kubaca, setiap kisah yang tertulis kupahami, dan aku semakin merasakan bahwa Tuhan memang selalu adil.
Bola mata bergerak sesuai alur tulisan, terbaca kalimat yang refleks membuat bibir ini tersenyum mungil
“Biarin saja jadi pejabat, supaya bisa menunjukkan bahwa ada pejabat yang bersih juga.”

Pelajaran hidup lainnya yang bisa ku petik
Manusia terkadang takut dengan apa yang ada di depannya. Terlalu memikirkan ketakutan itu, sampai akhirnya dibutakan. Tak berani menjadi diri sendiri karena takut. Tak berani mengambil keputusan karena takut. Menjadi ragu akan kemampuannya. self efficacy yang rendah.
Kita seolah terkurung dalam sebuah kotak besar, sehingga tak bisa melihat keindahan yang sebenarnya berada di luar kotak itu. Sesuatu yang sesungguhnya jauh lebih indah dari yang kita bayangkan.

Dan sekali lagi, kata-kata itu, memberikan energi lebih pada diriku

Kulihat lagi lanjutan "kisah" singkat itu
"Percakapan itu kini menjadi pemicu semangat diri untuk terus menegakkan kejujuran dan kebenaran berdasar hati nurani di negeri ini. Sebuah semangat yang terasa menyejukkan seperti hujan di atas kemarau panjang."

Ya. benar. Sangat menyejukkan hidupku

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 1
Sang angka pun sudah menanti
Kopi hitam pun sudah habis
Kurasa inilah saatnya aku untuk pergi
Bertemu dengan sang angka
dan merangkai kisah baru